Tuesday, January 10, 2017

TOKSOPLASMA

Inilah penyakit yang cukup mengejutkan dan menakutkan bagi wanita hamil, karena serangan infeksi di usia kehamilan yang masih muda bisa membuat janin keguguran atau lahir cacat.

 

Penyakit ini terinfeksi oleh virus toxoplasma gondii. 80% infeksi toksoplasma asimtomik. Tanda paling umum pada pasien yang simtomik adalah membesarnya saluran getah bening yang ditandai oleh membengkaknya leher. Penyakit ini mungkin mirip dengan demam kelenjar dan gondongen, namun disertai dengan simtom lain yaitu rasa sakit pada otot, demam yang tiada henti dan lemah lesu. Agen penginfeksi akan bisa terus mengendap di dalam tubuh seumur hidup dan kemballi aktif sewaktu-waktu bagi individu yang sistem kekebalan tubuhnya mengalami kerusakan.

 

Komplikasi yang lebih serius adalah kerusakan otak, gagl jantung, kebutaan dan radang paru. Sekitar 10% penderitanya mengalami kematian. Tokso otak atau kotiorentinitis seringkali muncul sebagai komplikasi bagi para penderita HIV/AIDS ketika sel CD4 limfosit jatuh turun dibawah 100/cumm.

 

Toksoplasmosis pada wanita hamil bisa mempengaruhi anak yang belum lahir. Infeksi pada kehamilan awal bisa menyebabkan kerusakan otak, gangguan liver, pankreas dan kebutaan. Infeksi diakhir kehamilan bisa menyebabkan kebutaan pada bayinya. Sedangkan infeksi toksoplasma yang menyerang setelah ibu melahirkan hanya menyebabkan gejala ringan dan sedikit mempengaruhi kualiitas ASI-nya.

Pembawa Penyakit

Sebagian besar kasus infeksi toksoplasma dibawa oleh kucing rumahan, mungkins ehabis makan burung atau tikus yang terinfeksi, jadi bukan karena rute feses-oral. Yang terdapat di dalam feses biasanya hanya tahap muda tokso yang belum bisa menginfeksi, hidup sekitar 10-20 hari saja. Namun pada manusia, infeksi toksoplasma juga ditularkan lewat rute feses-oral, khususnya pada anak-anak. Hewanlain seperti sapi, kambing, tikus, ayam, burung dan babi juga bisa mengandung virus ini bersembunyi di jaringan otot dan sistem otak.

Metode Penyebaran

Pada orang dewasa, toksoplasmosis disebarkan lewat pengkonsumsian makanan dan minuman yang kurang matang dimasaknya atau tidak dipasteurisasi. Pada anak kecil, toksoplasmosis terjadi lantaran bermain di tanah yang sudah terkontaminasi feses kucing, tikus, ayam, dsb yang terinfeksi. Namun penyebaran tokso bisa juga terjadi lewat transfer darah dan cairan tubuh, atau dari ibu ke janin, ketika tokso menyerang di usia kehamilan yang masih muda.

Cara Penanggulangan

Langkah-langkah Pencegahan

Tidak ada imunisasi yang tersedia. Wanita hamil dan individu yang sistem kekebalan tubuhnya rusak harus disarankan untuk benar-benar waspada terhadap makanan dan minuman yang hendak disantap, dan menghindari kucing liar. Sedangkan untuksemua orang, berikut ini hal-hal yang harus diperhaikan :

1.    Bagi yang memelihara kucing, jaga benar kebersihannya dengan memandikan dan mengeringkannya, lalu periksakan kesehatan hewan ke dokter hewan secara teratur.

2.    Sediakan tempat khusus untuk kucing buang hajat, biasanya wadah berisi gundukan pasir. Tiap hari, angkt feses dari gundukan pasir, lalu sirami feses dengan zat disinfektan atau minimal siram dengan air mendidih baru kemudian feses dibuang.

3.    Tiap hari sirami gundukan pasir tempat kucing buang hajat dengan zat disinfektan atau minimal siram dengan air mendidih.

4.    Selalu berikan kucing makanan yang kering dan sudah dimasak, dan ajrlah kucing agar tidak memburu tikus liar.

5.    Menyantap makanan dan minuman yang higienis, yaitu dicuci bersih sebelum dimasak, dimasak matang-matang, disimpan dengan benar dan dipanaskan lagi sebelum disantap ulang.

6.    Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mencuci buah-buahan dan sayuran mentah bersih-bersih, dan tidak meminum air mentah.

Cara Menyembuhkan

Tidak perlu merumah sakitkan pasien. Berikan obat anti protozoa khususnya bagi wanita hamil, penderita kerusakan sistem kekebalan tubuh dan ketika mata atau organ tubuh lain mulai terpengaruh untuk menjadi cacat. Jika sakit berlanjut hubungi spesialisnya.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 209-212)

Photo by :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcHo89_hODEYyBAhnG8tl_r5vGVgeYWCu1nR8_M7bU1wdlUptE4hAThMP0ovVmkKYjcyECZX-HnRNUH7j5T9TkLeiKihnXNd3R9YJUxpOdMeqUaDrL0C8J8QrW754sxV0PEtanUroI2kPU/s1600/toxoplasmosis.jpg

BERAK DARAH

Penyakit ini disebabkan oleh sejumlah serotip escherichia coli yang sanggup memprouksi toksin (shigela-toxin dan verotoxin) yang mirip dengan toxin yang dihasilkan shigella dysentriae tipe 1.

Penyakit ini dicirikan dengan rasa sakit dan kram perut yang sangat hebat, disertai berak cair selama beberapa hari, lalu di hari ke-5 hingga ke-10, keluar berak darah. Demam biasanya ringan atau tidak ada. Namun infeksi asimtomatik juga bisa terjadi, sehingga tiba-tiba saja di hari ke-10 atau hari ke-12 beraknya keluar darah.

Pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan manula, infeksi bisa mengarah kepada HUS (hemolytic uraemic syndrom) yaitu kencing darah, dicirikan oleh gagal ginjal, angka mortalitas yang tinggi, dan TTP (thrombotic thrombocytopaenic purpura) yaitu bintik merah di kulit bukan hanya berisi darah merah tapi juga trombosis. HUS dan TTP adalah komplikasi yang disebabkan infeksi serotip.

Mengkonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dan penyebaran dari manusia ke manusia dan dari hewan ke manusia lewat rute feses-oral bertanggung jawab bagi infeksi VTEC. Daging yang kurang matang, khususnya jeroan sapi dan kambing. Sumber lain infeksi adalah buah, susu, telur, dan sayur yang tidak di pasteurisasi atau direbus. Dosis tinggi toksin yang mengahsilkan infeksi ini bisa membuat pasien dianggap terserang 10 penyakit.

VTEC (Verotoxin Producing E. Coli) terus ditularkan selama organisme hidup di dalam feses orang dewasa kira-kira 1 minggu dan feses anak sekitar 3 minggu.

Setiap orang rentan terhadap serangan infeksi. Anak-anak dan manula beresiko tinggi terserang komplikasi yang berat. Kekebalan virus ini terhadap antibiotik juga mengkuatirkan. 28% dari total kasus  penyakit ini selama 2 minggu tanpa diobati, menunjukan kalau virus itu terbukti kebal terhadap pengobatan antibiotik apapun.

Langkah Pencegahan

Menghindari konsumsi daging, telur, susu dan air yang tidak dimasak sampai matang, minimal dipasteurisasi lebih dulu. Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyantapnya.

Cara Mneyembuhkan

Mengisolasi pasien sampai berak darahnya berhenti. Berikan antibiotik penghenti diare dan keracunan saluran cerna, meskipun jangan mengharapkan efektif.jika sakit berlanjut hubungi spesialisnya.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 216-218)

 Photo by :

http://denatureshop.com/wp-content/uploads/2015/08/Cara-mengobati-berak-atau-bab-keluar-darah-segar-denatureShop-300x147.jpg

DEMAM TIFOID DAN PARATIFOID

Demam tifoid merupakan penyakit keracunan darah yang dicirikan oleh demam, melemahnya detak jantung, pembengkakan pankreas, simtom sakit perut dan bintik merah muda di kulit. Komplikasi nanah dan lubang di saluran cerna bisa terjadi jika pasien tidak segera ddiobati atau pengobatannya belum selesai.

Demam paratifoid hadir dalam potret klinis yang sama dengan demam tifoid, hanya saja lebih ringan, lebih singkat durasinya dan lebih rendah tingkat komplikasinya dan fasilitasnya.

Penyakit ini diinfeksi oleh bakteri Salmonella Typhi, basil tifoid, dan salmonella parathypi berserovar A, B dan C, basil paratifoid.

Masa inkubasi demam tifoid biasanya 8-14 hari, namun ini bergantung pada dosis aagen penginfeksi dan bisa beragam dari 3 hari sampai sebulan, masa inkubasi demam paratifoid biasanya 1-10 hari saja.

Pembawa penyakit demam tifoid ini adalah feses dan air kencing manusia. Sedangkan demam paratifoid adalah feses dan air kencing manusia dan hewan.

Salmonella ditularkan lewa air dan makanan yang terkontaminasi, dan jarang lewat kontak langsung. Khususnya es batu yang terbua dari air mentah, sayuran mentah, salad dan lalapan, ikan dan kerang mentah adalah sumber utama penyebaran, terlebih jika lingkungannya kurang higienis.

Langkah-langkah Pencegahan

Meminta vaksin khususnya jika hendak bepergian ke daerah yang banyak terjadi kasus demam tifoid. Para petugas laboratorium yang memeriksa urin dan feses yang mengandung salmonella typhi juga harus divaksin.

Vaksin demam tifus ada yang bentuknya oral dan ada yang disuntikan, namun yang disuntikan biasanya memunculkan efek samping ringan seperti pusing dan demam. Kombinasi vaksin ini dengan hepatitis A. Namun karena sifat vaksin yang tidak bisa efektif melindungi total, setiap orang harus berhati-hati dengan apa yang dimakan dan diminumnya.

Sedangkan vaksin untuk paratifoid tidak ada. Yang bisa dilakukan hanya menjaga kebersihan tangan sebelum mengolah bahan makanan dan menyantap makanan, khususnya sehabis dari toilet.

Makanan dan minuman harus dimasak sampai mendidih, minimal dipasteurisasi. Mengolah limbah dan saluran limbah sebaik mungkin. Memilh bahan makanan dan makanan matang sebaik mungkin, pastikan higienitasnya yang bisa dideteksi lewat cara mereka menempatkan bahan makanan, cara mengolah dan cara menyajikan makanan, beserta piranti makan dan tempatnya.

Cara Menyembuhkan

Merumah sakitkan pasien biasanya dilakukan untuk kasus yang akut. Pemberian antibiotik biasanya mencakup ciprofloxacin, ceftriaxone, chlorampenicol, amoxycillin dan cotimoxazole. Namun temuan di Asia Tenggara menunjukan, bakteri ini kebal dengan Chlorampenicol, amoxycillin atau cotrimoxazole. Kekebalan bakteri terhadap ciprofloxacin ditemukan di Vietnam, di Inggris khususnya mereka yang datang atau pergi ke India dan Pakistan. Kalau pengobatan tidak efektif segera rujuk ke ahlinya.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 213-215)

Photo by :

http://www.greenworld-support.com/wp-content/uploads/2015/12/penyakit-tipes22.jpg

 

Monday, January 9, 2017

ANTRAKS KULIT

Bentuk serangan antraks kulit yang paling banyak terjadi, sekitar 95% dari seluruh kasus yang ada. Luka biasanya terjadi di bagian kulit yang terpapar dan seringkali disertai rasa gatal yang ekstrim. Serangannya terjadi dalam beberapa tahapan, yaitu :

·         Tahap bintik-bintik kecil

·         Tahap gelembung yang berisi udra, lalu lama kelamaan berubah isinya oleh cairan dan darah

·         Tahap bopeng yang mulai muncul 2-6 minggu setelah tahap gelembung darah mengering.tahap ini dimulai dari menghitamnya wilayah kulit isekitar bopeng,lalu berubah menjadi merah dan akhirnya membengkak menjadi oedema, lama-kelamaan membesar dan berisi cairan tubuh.

Serangan antraks tidak menimbulkan rasa sakit selain rasa gatal ekstrim. Tapi setelah oedema terbentuk, maka wilayah kulit di sekitarnya jadi sakit. Jika oedema terus dibiarkan tidak diobati, maka sel-sel darah putih di sekitarnya akan mengumpul dan mati, membuat jaringan kulit dan saluran getah bening  diwilayah tersebut rusak. Akibatnya, darah akan menjadi keracunan dan mempengaruhi seluruh tubuh lebih daripada kulit semata.

Antraks kulit yang tidak ditangani memiliki tingkatan kematian sebesar 5-20%, tapi kematian tidak akan terjadi jika penanganan sudah dilakukan sejak dini.

Antraks kulit biasanya menyebar lewat sentuhan dengan kulit yang terluka, sehingga kemunculanya bisa melalui kemungkinan-kemungkinan berikut ini, :

·         Melalui kontak dengan jaringan tubuh hewan seperti sapi, kambing, kuda, babi, dsb yang sudah mati karena penyakit antraks, atau

·         Melalui kontak dengan bulu atau rambut dari hewan yang sudah terkontaminasi antraks, atau semua produk bulu dari hewan tersebut, atau

·         Melalui kontak dengan tanah tempat hewan yang mati terserang antraks dikuburkan, atau

·         Melalui kontak dengan pakan ternak yang dicampuri remukan tulang dan daging hewan ternak lain yang sudah terkontaminasi antraks, atau

·         Tergigit lalat atau nyamuk yang sudah menggigit hewan ternak yang sudah terkontaminasi antraks.

Langkah-Langkah Pencegahan

·         Mengimunisasi individu yang beresiko tinggi terserang antraks, biasanya para pekerja laboratorium yang dipercaya menangani bacillus anthracis, dengan vaksin antraks setahun sekali. Proteksi harus lebih diutamakan untuk melawan jenis antraks saluran pencernaan ketimbang antraks saluran pernafasan.

·         Mengimunisasi komunitas pekerja yang biasanya bersentuhan dengan pengolahan hewan ternak, produk hewan ternak dan pakan hewan ternak 2-3 tahun sekali.

·         Menidik para pekerja tersebut untuk mengetahui jenis serangan antraks dan cara penanggulangannya.

·         Memastikan pola ventilasi di dalam industri pengolahan produk hewan ternak dan pakan ternak aman dan terkendali agar tidak meracuni masyarakat sekitar.

·         Mengecek dengan cermat semua produk hewan yang masuk seperti bulu, daging dan tulang sebelum diolah lebih jauh.

·         Memastikan semua pekerja tersebut menggunakan pakaian dan masker pelinung, dan memastikan tempat dan peralatan kerja tetap higienis.

·         Meminta pemerintah dan LSM, khususnya yang bekerja di divisi peternakna, kesehatan hewan dan kesehatan manusia, untuk membantu meneiti secara berkala tempat pemeliharaan hewan ternak, komunitas di sekitar peternakan, tempat pemrosesan produk hewan ternak, dan komunitas di sekiar pabrik.

·         Memberlakukan dengan tegas aturan dan sanksi hukum mengenai kesehatan yang berkaitan dengan semua hal ini.

Cara Penyembuhan

Antraks Kulit

·         Siprofloksasin, penisilin atau doksisiklin biasanya obat yang dipilih, biasanya diberikan selama 7-10 hari. Sedangkan durasi terapi obat ini tidak begitu pasti, ada yang berlangsung singkat, sekitar 1 bulan, tapi ada juga yang sampai 3 bulan.

·         Jika kasusnya berkaitan ddenagan serangan teroris lewat senjata biologis yang menggunakan antraks aerosol dimana resiko terpapar sangat tinggi, siprofloksasin atau doksisiklin bisa juga digunakan, tapi minimal harus 60 hari.

·         Untuk pasien dengan tanda-tanda keterlibatan sistemik, seperti oedema berat atau lesi pada kepala dan leher, antibiotik harus dignakan bahkan jenisnya sama dengan obat untuk antraks saluran pernafasan.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 8-14)

 Photo by ;

 http://www.stetoskop.info/pics/8/718/thumbnails/150x150/antrax.jpg

Sunday, January 8, 2017

ANTRAKS SALURAN PERNAFASAN

Ini jenis antraks yang paling jarang dan seringkali hadir bersama dengan simtom ringan bahkan tanpa gejala sama sekali. Simtom ringan mirip gejala flue biasa seperti demam, tidak enak badan, batuk-batuk ringan dan rasa sakit di dada, bahkan simtom ISPA jarang sekali muncul.

Tapi 3-6 hari kemudin, simtom ringan ini diikuti oleh sejumlah simtom berat yang cepat seperti hipoksia (tubuh seperti kekurangan oksigen sehingga lemas dan mual-mual), dipsnea (kesulitan yang berkaitan dengan mulut dan rongga bicara), suhu badan meninggi. Jika diperiksa lewat radiogram, bagian mediastinal (membran pemisah dua belahan paru-paru) akan terlihat melebar. Meningitis (rasa terbakar di dada) juga mulai sering muncul.

Tingkat kematian antraks saluran pernafasan yang tidak ditangani bisa mencapai angka 100%. Namun pemberian antiobiotik yang tepat selama masa inkubasi bisa mneurunkan tingkat kematian secara drastis mendekati jenis antraks kulit, yaitu sekitar 25%.

Kemungkinan penyebaran antraks pernafasan adalah sbb :

1.      Dengan menghirup udara dari sekitar hewan yang sudah terkontaminasi antraks saluran pernafasan ketika menggembalakan, memandikan atau mengandangkan.

2.      Dengan menghirup udara yang sudah terkontaminasi antraks dari sekitar produk hewan ternak sepertidi pejagalan, pemrosesan bulu dan tulang hewan ternak, aau lantaran kecelakaan i laboratorium.

3.      Dengan melepaskan sengaja spora-spora antrkas lewat berbagai piranti aerosol seperti kaleng semprot cat, kaleng semprot minyak wangi atau minyak rambut, bahkan lewat paket atau surat pos yang pemicu ledakanya dikontrol dari jauh.

Langkah-Langkah Pencegahan

·         Mengimunisasi individu yang beresiko tinggi terserang antraks, biasanya para pekerja laboratorium yang dipercaya menangani bacillus anthracis, dengan vaksin antraks setahun sekali. Proteksi harus lebih diutamakan untuk melawan jenis antraks saluran pencernaan ketimbang antraks saluran pernafasan.

·         Mengimunisasi komunitas pekerja yang biasanya bersentuhan dengan pengolahan hewan ternak, produk hewan ternak dan pakan hewan ternak 2-3 tahun sekali.

·         Menidik para pekerja tersebut untuk mengetahui jenis serangan antraks dan cara penanggulangannya.

·         Memastikan pola ventilasi di dalam industri pengolahan produk hewan ternak dan pakan ternak aman dan terkendali agar tidak meracuni masyarakat sekitar.

·         Mengecek dengan cermat semua produk hewan yang masuk seperti bulu, daging dan tulang sebelum diolah lebih jauh.

·         Memastikan semua pekerja tersebut menggunakan pakaian dan masker pelinung, dan memastikan tempat dan peralatan kerja tetap higienis.

·         Meminta pemerintah dan LSM, khususnya yang bekerja di divisi peternakna, kesehatan hewan dan kesehatan manusia, untuk membantu meneiti secara berkala tempat pemeliharaan hewan ternak, komunitas di sekitar peternakan, tempat pemrosesan produk hewan ternak, dan komunitas di sekiar pabrik.

·         Memberlakukan dengan tegas aturan dan sanksi hukum mengenai kesehatan yang berkaitan dengan semua hal ini.

Cara Menyembuhkan

Rekomendasi berikut ini didasrkan kepada resep-resep pemerintah AS saat menangani seragan antraks oleh teroris di tahun 2001 lewat jalur pos mereka :

1.      Penanganan awal antraks saluran pernafasan adalah resimen multi obat dari berbagai jenis siprofloksasin atau doksisiklin plus satu atau lebih unsur obat sangat peka bagi pasien.

2.      Siprofloksasin harus lebih banyak digunakan karena sudah banyak diuji coba pada hewan-hewan yang masih hidup. Sedangkan doksisiklin baru digunakan lagi jika diduga mulai muncul meningitis (rasa terbakar) lantaran kemampuan penetrasinya ke sistem saraf pusat terlalu keras.

3.      Pasien-pasien yang terserang antraks sekaligus bakteri lain, bisa menggunakan resimen multi-obat antara siprofloksasin yang menyediakan terapi yang adekuat bagi B. Anthracis dan obat lain untuk menangani patogen yang lain.

4.      Setelah fase awal berhasil menunjukan perbaikan hasil, resimen empiris obatnya diubah. Antibiotik berbasis penisilin seperti amoxilin atau asam klavulanik bisa diberikan untuk menyembuhkan pasien smpai tuntas.

5.      Penyembuhan bagi jenis antraks saluran pernafasan memakan waktu sampai 60 hari.

 

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 9-14)

Photo by :

http://www.impe-qn.org.vn/impe-qn/vn/upload/info/image/1300954098609_image012.jpg

DEMAM BERDARAH MELALUI GIGITAN NYAMUK (DEMAM KUNING)

Demam kuning adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus demam kuning (YFV, yellow Fever Virus) adalah anggota dari kelompok flavivirus. Jika serangannya ringan pasien hanya mengalami sakit kepala dan demam, atau menunjukkan gejala mirip dengue seperti menggigil dan nyeri otot. Bahkan seringkali simtomnya tidak nampak.

Namun jika penyakitnya bertambah ganas, pasien akan mengalami tiga tahapan mencolok berikut ini, yaitu :

1.      Tahap pertama : demam, menggigil, sakit punggung, nnyeri otot, lemas, lesu, muntah-muntah dan epistaksis (keluar darah dari hidung). Di hari kedua detak jantung akan melemah namun suhu demam makin tinggi. Dihari ketiga demam turun, dan pasien mengalami sedikit kelegaan.

2.      Tahap kedua : setelah 1-2 hari demam turun, tahap kedua dimulai dengan ciri hemorage (pecahnya pembuluh darah), anuria (ginjal gagal menghasilkan urin) dan delirium (rasa bingung dan linglung). Tahap ini basanya tidak memiliki waktu remisi, sehingga kondisi pasien terlihat gawat.

3.      Tahap ketiga : menunjukan perkembangan klasik seperti jaundis (kulit berwarna kuning), epistaksis, hematemesis (munah darah), melaena (keracunan darah) dan hematuria (kkencing darah). Setelah itu, tahap tiga akan diakhiri oleh albuminuria (gagal ginjal), koma dan kemudian kematian 2-3 hari.

Demam kuning adalah penyakit yang endemi di wilayah tropis, ditemukan pertama kali di amerika serikat dan afrika tengah. Namun ternyata di semua wilayah tropis dunia, yaitu negri yang dilewati garis khatulistiwa, demam kuning ini selalu muncul, khususnya di indonesia yang mendukung perkembangan virus ini.

Mode Penyebaran

Nyamuk akan menjadi terinfeksi setelah 9-12 hari menghisap darah dari tubuh manusia yang terinfeksi. Lalu jika ia menggigit lagi di hari ke-13, maka manusia lain yang tergigit akan tertular.

Penularan Antar Manusia

Darah manusia baru mengandung infeksi yang menular setelah 5 hari tergigit nyamuk. Jadi jika di hari ke-6 ada nyamuk yang menggigit individu yang terinfeksi, si nyamuk ter9infeksi juga, tapi jika nyamuk menggigit manusia di hari pertama atau kedua, si nyamuk tidak terinfeksi.

Siapapun bisa terserang demam berdarah. Namun jika pasien sembuh, dia akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap serangan demam berdarah. Dan bayi yang lahir masih memiliki kekebalan pasif sampai 6 bulan akibat transfer plasenta ibunya.

Cara Penanggulangannya

Langkah-langkah Pencegahan

Meminta vaksin sebagai tindakan preventif, apabila terjadi wabah atau hendak bepergian ke wilayah yang endemi demam kuning. Melindungi diri, rumah dan keluarga dari nyamuk enah dengan memasang obat anti nyamuk, mengolesi tubuh dengan krim anti nyamuk atau menutup tempat tidur dengan kelambu. Membasmi sarang nyamuk disekitar rumah dan lingkungan kampung. Membersihkan lingkungan di sekitar pusat-pusat transportasi seperti terminal, bandara, pelabuhan, stasiun agar demam kuning tidak menulari banyak penumpang dan membuat wabah muncul di banyak daerah.

Cara Menyembuhkan

Mengkarantina pasien selama 6 hari dengan terapi obat anti flavivirus. Memberikan perawatan pendukung untuk memperkuat daya tahan dan mempercepat kesembuhan. Menghindarkan orang lain dengan kontak dengan pasien lebih dulu kecuali yang bertugas merawatnya. Memberikan obat antibiotik penurun demam secepat mungkin.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 224-226)

Photo by :

http://demamberdarah.org/wp-content/uploads/2013/02/gejala-infeksi-virus-dengue.jpg

GATAL-GATAL KEMALUAN

Gatal-gatal pada kemaluan perempuan yang sering tanpa penyebab yang jelas. Oleh karena idak ditemukan penyebabnya dan gatl-gatalnya sangat mengganggu, sehingga dilakukan pengangkatan bagian luar vagina atau vulva.

Sering kali gatal-gatal kemaluan faktor kejiwaan penyebabnya. Frustasi seks, membenci suami, dan kegagalan seks, muncul sebagai keluhan gatal-gatal yang secara fisik tidak ditemukan penyebabnya.

Gatal-gatal kemaluan lebih sering sebab gangguan lokan pada bagian luar kemaluan. Muncul jika terjadi peradangan akibat ada perlukaan disana. Mungkin sering menggaruk sebelumnya lanaran ada keputihan. Bukan tak mungkin bila ada kutu kudis kemaluan. Kita tahu kudis juga ditularkan lewat hubungan seksual  dari pasangan seks yang kudisan.

Selain itu, gatal-gatal juga terjadi gara-gara pakain dalam kelewat ketat, atau terbuat dari bahan yang bikin alergi (nylon), atau tak cocok bahan pembalutnya. Bukan tak mungkin kalau tumbuh tumor, atau keganasan disitu.

Bukan saja hanya itu penyebab  gatal-gatal kemaluan perempuan. Perempuan yang lama kekurangan gizi, anemia, mengidap TBC, alergi makanan, dan obat-obatan, juga sama mengeluh gatal-gatal disana.

Hanya dengan cara meniadakan penyebab gatal-gatalnya, keluhan yang bisa mengganggu tidur malam itu, bisa diredakan. Kebersihan kemaluan ditingkatkan dengan mencebok menggunakan air bersih, pakaian dalam tidak ketat dan terbuat dari bahan katun. Hindarkan pemakaian sabun semprot dan pengharum vagina, serta jenis obat-obatan yang dapat mengiritasi permukaan kemlauan. Pilihlah sabun bayi dan bukan sabun wangi apalagi deterjen.

Reaksi alergi jika itu penyebabnya, direndam dengan obat antihistamin. Selanjutnya jauhkan faktor pencetus alerginya, baik yang topikal (sabun, krim, pembalut, pakaian dalam), maupun yang sistemik (obat, jamu, makanan, minuman, alkohol).

Pada perempuan usia lanjut, gatal-gatal terjadi karena  perubahan lapisan luar kemaluan. Yang sama terjadi pada pengidap kencing manis. Maka, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah juga untuk mengetahui apakah gatal-gatal kemaluanya penyakit diabetes penyebabnya.

Jangan lupa kemungkinan air cebok yang idak bersih. Kebiasaan cebok dengan air dan buka menggunakan tisu, sering menimbulkan keluhan gatal kemaluan juga. Selain sebab air ceboknya yang tercemar bibit penyakit, secara kimiawi (air leding berkaporit tinggi), sama bisa bikin gatal kemaluan juga.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari (Dr. Handrawan Nadesul, 2010 : 137-138)

Photo by :

http://gatalselangkangan.com/wp-content/uploads/2016/04/gatal-pada-alat-vital-1.jpg

INFEKSI MATA : KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL AKUT

Penyebab utama paling umum adalah Haemophilus influenza dan streptococcus pneumoniae. Tapi bakteri-bakteri berikut bisa juga menyebabkan infeksi pada mata : staphylococcus aureus, pseudomonas aeruginosa, neisseria gonorrheae, neisseria meningitidis dan chlamydia trachomatis (trakhoma serovatis A-C).

Sindrom Klinis berkisar dari mata merah yang ringan hingga perusakan kornea mata dan gangguan-ganggguan penglihatan bahkan kebutaan. Lelehan cairan yang bau dari mata selalu menyertai penyakit ini. Khusus trakhoma, area mata yang harus dicurigai terdapat difolikel-folikel limfoid dan inflamasi konjungtivitismenyebar atau trikhiasis (dibalik kulit penyangga bulu mata). Saran dari dokter mata harus diperoleh untuk kasus ini.

Konjungtivitis ringan jarang sekali diteliti dan biasanya ditangani dan biasanya ditangani secara empiris. Pengujian mikroskopik terhadap lelehan cairan yang bau dari mata dan kultur jaringandi sekitar organ yang mengeluarkan lelehan itu harus dilakukan, untuk memastikan bakteri yang menyebabkannya, atau apakah infeksi mata itu lantaran alergi.

Periode inkubasi  biasanya selama 24-72 jam. Dalam kasus trakhoma, inkubasi bisa memakan waktu lebih lama, sekitar 5-12 hari.

Konjungtivitis bakterial akut sudah dikenal luas di seluruh dunia. Wabah konjungtivitis gonokokkus banyak terjadi di daerah tropis. Infeksi terkait dengan chlamydia trachomatis (trakhoma) terus menjadi seluruh pemerintah untuk mencegah bakteri ini mengganggu kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Infeksi ditularkan utamanya lewat kontak fisik dengan lelehan cairan dari mata yang terkena konjungtivitis. Tapi bisa juga lewat kontak fisik dengan cairan hidung yang keluar. Bayi yang baru lahir juga bisa terkena infeksi  ini ketika keluar dari vagina ibunya lantaran ibunya mengalami infeksi alat kelamin sebelum melahirkan. Di berbagai daerah lalat tertentu bisa juga menjadi alat penularanya.

Yang paling utama, infeksi menular ketika berbicara dan bersentuhan dengan seseorang atau barang yang baru dipegang penderita infeksi mata ketika mulai keluar lelehan cairan dari mata.

Setiap orang rentan terhadap infeksi mata ini, bahkam seorang individu bia terkena infeksi tersebut berkali-kali dari bakteri yang sama atau berbeda-beda. Infeksi matayang di derita ibu yang melahirkan atau menyusui tidak bisa melindungi anaknya dari penularan.

CARA PENANGGULANGAN

Langkah Penyembuhan

Langkah pencegahan mencakup penanganan yang hati-hati terhadap kesehatan dan kebersihan mata. Kebersihan pribadi secara keseluruhan juga harus ditingkatkan, seperti mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum menyentuh mata yang mungkin terasa gatal atau berair.

Cara Penyembuhan

Konjungtivitis yang berkaitan dengan infeksi bakteri mungkin sulit dibedakan secara klinis dari konjungtivitis akibat alergi atau virus, atau yang terkait dengan iritasi fisik. Karena itu, terapi antibiotik sering kali digunakan. Namun pasien yang mulai merasakan sakit, mulai kehilangan kemampuan penglihatan, atau mengalami fotopobia (mata terasa sakit jika terkena sedikit saja cahaya yang kurang begitu terang) memerlukan rujukan segera ke dokter mata.

Dalam kasus-kasus ringan seperti mata cerah, mata gatal atau mata perih, obat tetes maa propamidin sudah cukup mengatasi.

Namun di dalam kasus-kasus yang moderat dan berat, kombinasi berbagai penanganan dibutuhkan segera. Minyak mata bisa digunakan saat pasien tidur. Semua lelehan mata yang sudah kering dan padat harus cepat dihilangkan dari mata. Mencuci tangan dan peralatan dengan sabun harus dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa mata untuk mencegah penularan lebih jauh. Anak-anak sekolah yang terkena infeksi mata tidak seharusnya diperbolehkan masuk sampai lelehan mata terhenti.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : ( Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009 : 1-3).

Photo by :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNtHQWZTTsKZ5ynPR917CPwmRr_CQen9kcLw9sXH71XhfI-r6yfK4DnVTXS0My97h5fOkv5g_Mu6VhqDJmJptjAQZSuiJ_fnhGtR3fgCVkimYT-7TIw1rOw50jvT59qYjTfWlr5qsuyiF/s1600/konjungtivitis.jpg

INFEKSI OLEH AMUBA : AMUBIASIS

Entamoeba histolytica adalah parasit protozoa yang hadir dalam dua bentuk : sebuah kista inveksi dan trofozoit patogenik. Amuba ini jangan dicampur-adukkan dengan entamoeba disparis non patogenik yang secara morfologis memang identik.

Ciri-ciri Klinis

Kebanyakan infeksi ini tidak memiliki simtom. Meskipun begitu, bisa juga serangan penyakit pada saluran pencernaan atau selain saluran pencernaan yang secara klinis penting muncul.

Serangan penyakit pada saluran pencernaan beragam dari yang akut seperti diare berdarah yang tinggi frekuensinya disertai ddemam tinggi dan rasa mules atau tidak nyaman di perut (disentri akibat amuba), sampai yang ringan seperti diare dengan darah atau lendir yang jarang-jarang diselingi periode konstipasi (sulit buang air besar).

Meskipun jarang terjadi tapi amubiasis saluran pencernaan bisa diiringi oleh gejala-gejala berikut

·         Granuloma pada usus besar

·         Usus mengalami perforasi (berlubang) dan pendarahan

·         Terbentuknya nanah di saluran pencernaan.

Penyebaran lewat aliran darah bisa mengarah kepada infeksi amubiasis di luar saluran pencernaan. Biasanya infeksi ini termanifestasi menjadi pembentukan abses di dalam liver. Kalau sudah parah, infeksi ini bisa juga sampai di otak atau paru-paru.

Rata-rata periode inkubasi sekitar 2-4 minggu. Namun bisa juga pasien terserang setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah infeksi pertama terjadi.

Penyakit infeksi akibat amuba ini sudah dikenal luas di seluruh dunia. Tingkat kelazimannya cenderung lebih tinggi di :

·         Wilayah-wilayah yang sanitasinya rendah

·         Lembaga-lembaga yang menangani masyarakat tidak mampu.

·         Pria yang bermain seks dengan pria, pria yang menyodomi wanita, atau permainan seks antara mulut dan dubur

·         Dan para pelancong, peneliti atau pelarian yang baru kembali dari negara berkembang.

 

Amubiasis paling banyak mempengaruhi para pemuda  disentri akibat infeksi amuba sangant jarang terjadi pada balita dibawah usia 2 tahun, karena yang umumnya terjadi adalah disentri akibat shigella.

Manusia seringkali menjadi pembawa penyakit ini meski tanpa simtom apapun.

Amubiasis dapat ditularkan lewat :

·         Minum air yang sudah terkontaminasi resapan feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Menyantap makanan dengan tangan tanpa dicuci dengan sabun, padahal mungkin sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Menyantap sayuran lalpan mentah yang sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Kontak seksual oral-anal

Penularan akan selalu terjadi selama kista-kista berdiam di dalam feses. Dalam beberapa kasus, ekskresi kista ini bertahan selama bertahun-tahun.

Semua orang yang daya tahan tubuhnya melemah rentan terhadap infeksi. Individu-individu dengan entamoeba disparis tidak menunjukan simtom apapun. Penginfeksian ulang bisa saja

terjadi, tapi kasusnya jarang.

Langkah-Langkah Pencegahan

Langkah pencegahan penularan penyakit infeksi amuboid bisa difokuskan kepada :

·         Menjaga kebersihan pribadi, lingkungan dan semua aktivitas pribadi.

·         Mendidik masyarakat dan keluarga untuk menjaga kebersihan pribadi, lingkungan dan semua aktivitas pribadi.

·         Mencari informasi dan menyebarkannya tentang resiko karena menyantap sayuran yang tidak dimasak lebih dulu, atau menyantap buah dan minum air yang sudah terkontaminasi feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Pendidikan publik tentang kemungkinan penularan penyakit lewat hubungan seksual.

·         Mewaspadai semua pelancong atau pasokan bahan makanan jika diketahui berasal dari wilayah yang dicurigai sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Menggerakkan LSM kesehatan untuk bekerja sama secara aktif dengan instansi pemerintah untuk melindungi pasokan air, mengawasi pasokan bahan makanan, dan memeriksa secara rutin semua potensi kontaminasi.

Cara Menyembuhkan

Yang paling mudah, penyembuhan ditangani lewat otoritas medis dan uji laboratorium. Namun metronidazole dan obat  lain yang mengandung diloxanida furoat atau pararomisin sudah cukup sebagai tindakan pertama penyembuhan. Jika sakit terus berlanjut, rujuklahinstansi medis yang kompenten di bidang ini.

Untuk abses liver amoboid, pengkonsumsian metronidazole bisa diteruskan sampai 14 hari, dan melibatkan saran dan bimbingan spesialis. Meskipun kista-kista atau trofozoit-trofozoit mungkin tidak ditemukan pada kasus disentri akut, tapi terapi antimikroba tetap efektif untuk dilakukan untuk menghilangkan semua akar-akar dan potensi kemunculanya lagi.

Operasi untuk mengangkat langsung abses mungkin dibutuhkan juga. Pemberantasan kista dengan diloxanida furoat akan memberantas semua kantung-kantung bagi pertumbuhan kista.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip Dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  4-7)

Photo by :

http://bramardianto.com/wp-content/uploads/2014/06/Infeksi-Amoeba-pada-Bayi-dan-Anak-Anak.jpg

INFEKSI PENYAKIT SAPI GILA : ANTRAKS BISA MENYERANG MANUSIA

Agen penginfeksinya adalah bacillus anthracis, bakteri ini berbentuk tabung, positif gram, tidak memiliki cangkang, bereproduksi lewat spora dan tidak bergerak.

Antrak adalah penyakit bakteri akut yang menyerang kulit. Jarang sekali ia menyerang saluran pernafasan atau saluran pencernaan, namun kasus seperti itu tetap ada.

Ada beberapa jenis antraks :

1.      Antraks Kulit

2.      Antraks Saluran Pernafasan

3.      Antraks Saluran Pencernaan

Periode inkubasi biasanya 1 hari untuk antraks kulit, dan 1-7 hari untuk antraks saluran pernafasan. Bukti dari penyelidikan lebih luas menunjukan periode inkubasi bisa mencapai 60 hari untuk antraks saluran pernafasan, terkait dengan aktif tidaknya spora-spora dihirup pasien. Sedangkan untuk antraks saluran pencernaan, masa inkubasi berlangsung 3-7 hari.

Cara Kemunculan dan Efeknya Bagi Masyarakat

Antraks sebelumnya menyerang hewan herbivora (pemakan tumbuhan), umumnya kambing atau sapi, sehingga sering disebut penyakit sapi gila. Kegilaan tersebut bukan lain disebabkan oleh rasa gatal yang ekstrim dirasakan di kulit, sehingga sapi akan berguling-guling untuk menggaruknya. Manusia biasanya sering terinfeksi penyakit ini ketika bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi penyakit ini atau produk-produk mereka seperti daging atau susu.

Antraks terutama menyerang para pekerja yang berkaitan dengan pemrosesan hewan-hewan ini ketika belum dimasak,  yaitu para pengembala, para peternak, para tukang jagal, para perajin bulu (biasanya bulu kambing), para perajin tulang (biasanya tulang kerbau atau sapi), para pencukur bulu (biasanya bulu domba untuk bahan wol), dan para peneliti yang mengamati kehidupan hewan liar.

Tapi wilayah baru infeksi inijuga berkembang melalui bahan pakan ternak yang baru yang mengandung campuran daging dan tulang ternak yang sudah dijagal. Antraks kulit terkadang muncul di kalangan pekerja yang menangani proses daging ternak dan para pedagang daging. Pembawa Penyakit

Spora antraks juga bisa tetap bertahan hidup di dalam tanah selama bertahun-tahun dilahan sekitar hewan ternak yang mati karena antraks dikuburkan.

Antraks juga bisa digunakan sebagai senjata biologis di dalam peperangan maupun aksi teroris, kebanyakan disebarkan oleh aerosol.

Spora-spora masih bisa tetap bertahan hidup di dalam tanah yang terkontaminasi selama bertahun-tahun. Kulit hewan yang mengering dan mengelupas bisa juga menjadi sarang spora antraks selama  bertahun-tahun.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 8-11)

Photo by :

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/56/Inhalativ_qarayara.sr.JPG