Sunday, January 8, 2017

INFEKSI OLEH AMUBA : AMUBIASIS

Entamoeba histolytica adalah parasit protozoa yang hadir dalam dua bentuk : sebuah kista inveksi dan trofozoit patogenik. Amuba ini jangan dicampur-adukkan dengan entamoeba disparis non patogenik yang secara morfologis memang identik.

Ciri-ciri Klinis

Kebanyakan infeksi ini tidak memiliki simtom. Meskipun begitu, bisa juga serangan penyakit pada saluran pencernaan atau selain saluran pencernaan yang secara klinis penting muncul.

Serangan penyakit pada saluran pencernaan beragam dari yang akut seperti diare berdarah yang tinggi frekuensinya disertai ddemam tinggi dan rasa mules atau tidak nyaman di perut (disentri akibat amuba), sampai yang ringan seperti diare dengan darah atau lendir yang jarang-jarang diselingi periode konstipasi (sulit buang air besar).

Meskipun jarang terjadi tapi amubiasis saluran pencernaan bisa diiringi oleh gejala-gejala berikut

·         Granuloma pada usus besar

·         Usus mengalami perforasi (berlubang) dan pendarahan

·         Terbentuknya nanah di saluran pencernaan.

Penyebaran lewat aliran darah bisa mengarah kepada infeksi amubiasis di luar saluran pencernaan. Biasanya infeksi ini termanifestasi menjadi pembentukan abses di dalam liver. Kalau sudah parah, infeksi ini bisa juga sampai di otak atau paru-paru.

Rata-rata periode inkubasi sekitar 2-4 minggu. Namun bisa juga pasien terserang setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah infeksi pertama terjadi.

Penyakit infeksi akibat amuba ini sudah dikenal luas di seluruh dunia. Tingkat kelazimannya cenderung lebih tinggi di :

·         Wilayah-wilayah yang sanitasinya rendah

·         Lembaga-lembaga yang menangani masyarakat tidak mampu.

·         Pria yang bermain seks dengan pria, pria yang menyodomi wanita, atau permainan seks antara mulut dan dubur

·         Dan para pelancong, peneliti atau pelarian yang baru kembali dari negara berkembang.

 

Amubiasis paling banyak mempengaruhi para pemuda  disentri akibat infeksi amuba sangant jarang terjadi pada balita dibawah usia 2 tahun, karena yang umumnya terjadi adalah disentri akibat shigella.

Manusia seringkali menjadi pembawa penyakit ini meski tanpa simtom apapun.

Amubiasis dapat ditularkan lewat :

·         Minum air yang sudah terkontaminasi resapan feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Menyantap makanan dengan tangan tanpa dicuci dengan sabun, padahal mungkin sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Menyantap sayuran lalpan mentah yang sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Kontak seksual oral-anal

Penularan akan selalu terjadi selama kista-kista berdiam di dalam feses. Dalam beberapa kasus, ekskresi kista ini bertahan selama bertahun-tahun.

Semua orang yang daya tahan tubuhnya melemah rentan terhadap infeksi. Individu-individu dengan entamoeba disparis tidak menunjukan simtom apapun. Penginfeksian ulang bisa saja

terjadi, tapi kasusnya jarang.

Langkah-Langkah Pencegahan

Langkah pencegahan penularan penyakit infeksi amuboid bisa difokuskan kepada :

·         Menjaga kebersihan pribadi, lingkungan dan semua aktivitas pribadi.

·         Mendidik masyarakat dan keluarga untuk menjaga kebersihan pribadi, lingkungan dan semua aktivitas pribadi.

·         Mencari informasi dan menyebarkannya tentang resiko karena menyantap sayuran yang tidak dimasak lebih dulu, atau menyantap buah dan minum air yang sudah terkontaminasi feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Pendidikan publik tentang kemungkinan penularan penyakit lewat hubungan seksual.

·         Mewaspadai semua pelancong atau pasokan bahan makanan jika diketahui berasal dari wilayah yang dicurigai sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung kista-kista amuba.

·         Menggerakkan LSM kesehatan untuk bekerja sama secara aktif dengan instansi pemerintah untuk melindungi pasokan air, mengawasi pasokan bahan makanan, dan memeriksa secara rutin semua potensi kontaminasi.

Cara Menyembuhkan

Yang paling mudah, penyembuhan ditangani lewat otoritas medis dan uji laboratorium. Namun metronidazole dan obat  lain yang mengandung diloxanida furoat atau pararomisin sudah cukup sebagai tindakan pertama penyembuhan. Jika sakit terus berlanjut, rujuklahinstansi medis yang kompenten di bidang ini.

Untuk abses liver amoboid, pengkonsumsian metronidazole bisa diteruskan sampai 14 hari, dan melibatkan saran dan bimbingan spesialis. Meskipun kista-kista atau trofozoit-trofozoit mungkin tidak ditemukan pada kasus disentri akut, tapi terapi antimikroba tetap efektif untuk dilakukan untuk menghilangkan semua akar-akar dan potensi kemunculanya lagi.

Operasi untuk mengangkat langsung abses mungkin dibutuhkan juga. Pemberantasan kista dengan diloxanida furoat akan memberantas semua kantung-kantung bagi pertumbuhan kista.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip Dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  4-7)

Photo by :

http://bramardianto.com/wp-content/uploads/2014/06/Infeksi-Amoeba-pada-Bayi-dan-Anak-Anak.jpg

No comments:

Post a Comment