Sunday, January 8, 2017

INFEKSI MATA : KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL AKUT

Penyebab utama paling umum adalah Haemophilus influenza dan streptococcus pneumoniae. Tapi bakteri-bakteri berikut bisa juga menyebabkan infeksi pada mata : staphylococcus aureus, pseudomonas aeruginosa, neisseria gonorrheae, neisseria meningitidis dan chlamydia trachomatis (trakhoma serovatis A-C).

Sindrom Klinis berkisar dari mata merah yang ringan hingga perusakan kornea mata dan gangguan-ganggguan penglihatan bahkan kebutaan. Lelehan cairan yang bau dari mata selalu menyertai penyakit ini. Khusus trakhoma, area mata yang harus dicurigai terdapat difolikel-folikel limfoid dan inflamasi konjungtivitismenyebar atau trikhiasis (dibalik kulit penyangga bulu mata). Saran dari dokter mata harus diperoleh untuk kasus ini.

Konjungtivitis ringan jarang sekali diteliti dan biasanya ditangani dan biasanya ditangani secara empiris. Pengujian mikroskopik terhadap lelehan cairan yang bau dari mata dan kultur jaringandi sekitar organ yang mengeluarkan lelehan itu harus dilakukan, untuk memastikan bakteri yang menyebabkannya, atau apakah infeksi mata itu lantaran alergi.

Periode inkubasi  biasanya selama 24-72 jam. Dalam kasus trakhoma, inkubasi bisa memakan waktu lebih lama, sekitar 5-12 hari.

Konjungtivitis bakterial akut sudah dikenal luas di seluruh dunia. Wabah konjungtivitis gonokokkus banyak terjadi di daerah tropis. Infeksi terkait dengan chlamydia trachomatis (trakhoma) terus menjadi seluruh pemerintah untuk mencegah bakteri ini mengganggu kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Infeksi ditularkan utamanya lewat kontak fisik dengan lelehan cairan dari mata yang terkena konjungtivitis. Tapi bisa juga lewat kontak fisik dengan cairan hidung yang keluar. Bayi yang baru lahir juga bisa terkena infeksi  ini ketika keluar dari vagina ibunya lantaran ibunya mengalami infeksi alat kelamin sebelum melahirkan. Di berbagai daerah lalat tertentu bisa juga menjadi alat penularanya.

Yang paling utama, infeksi menular ketika berbicara dan bersentuhan dengan seseorang atau barang yang baru dipegang penderita infeksi mata ketika mulai keluar lelehan cairan dari mata.

Setiap orang rentan terhadap infeksi mata ini, bahkam seorang individu bia terkena infeksi tersebut berkali-kali dari bakteri yang sama atau berbeda-beda. Infeksi matayang di derita ibu yang melahirkan atau menyusui tidak bisa melindungi anaknya dari penularan.

CARA PENANGGULANGAN

Langkah Penyembuhan

Langkah pencegahan mencakup penanganan yang hati-hati terhadap kesehatan dan kebersihan mata. Kebersihan pribadi secara keseluruhan juga harus ditingkatkan, seperti mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum menyentuh mata yang mungkin terasa gatal atau berair.

Cara Penyembuhan

Konjungtivitis yang berkaitan dengan infeksi bakteri mungkin sulit dibedakan secara klinis dari konjungtivitis akibat alergi atau virus, atau yang terkait dengan iritasi fisik. Karena itu, terapi antibiotik sering kali digunakan. Namun pasien yang mulai merasakan sakit, mulai kehilangan kemampuan penglihatan, atau mengalami fotopobia (mata terasa sakit jika terkena sedikit saja cahaya yang kurang begitu terang) memerlukan rujukan segera ke dokter mata.

Dalam kasus-kasus ringan seperti mata cerah, mata gatal atau mata perih, obat tetes maa propamidin sudah cukup mengatasi.

Namun di dalam kasus-kasus yang moderat dan berat, kombinasi berbagai penanganan dibutuhkan segera. Minyak mata bisa digunakan saat pasien tidur. Semua lelehan mata yang sudah kering dan padat harus cepat dihilangkan dari mata. Mencuci tangan dan peralatan dengan sabun harus dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa mata untuk mencegah penularan lebih jauh. Anak-anak sekolah yang terkena infeksi mata tidak seharusnya diperbolehkan masuk sampai lelehan mata terhenti.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : ( Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009 : 1-3).

Photo by :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNtHQWZTTsKZ5ynPR917CPwmRr_CQen9kcLw9sXH71XhfI-r6yfK4DnVTXS0My97h5fOkv5g_Mu6VhqDJmJptjAQZSuiJ_fnhGtR3fgCVkimYT-7TIw1rOw50jvT59qYjTfWlr5qsuyiF/s1600/konjungtivitis.jpg

No comments:

Post a Comment