Sunday, January 8, 2017

LANGIT BERBINTANG DI KULIT TUNGKAI

Ada anak berbakat kulitnya kelewat peka. Sedikit digigit serangga sudah menimbulkan gatal luar biasa. Orang bilang darah manis. Dunia kedokteran menyebutnya prurigo. Ini diwariskan dari ayah atau ibu.

Yang berbakat prurigo sudah terlihat sejak kecil. Kulitnya rentan gatal hampir disekujur kulit lengan, dan terutama kulit tungkai. Tampak bintik-bintik bentol kecil disekujur kulit di daerah itu. Sering lantaran digigit serangga.

Berbeda dengan kulit normal, kulit prurigo sehabis digigit serangga lama mereda. Garukan yang hebat menimbulkan komplikasi menjadi bisul. Bisul yang sembuh menyisakan bekas parut bintik-bintik hitam di kulit, tak ubahnya bintang di langit.

Prurigo akan mereda setelah usia pubertas. Sesungguhnya efek buruk prurigo tidak perlu terjadi apabila kulit yang rentan gatal itu dijaga. Caranya dengan menghindari gigitan serangga. Balui kulit yang tak tertutup pakaian dengan minyak sereh atau sejenisnya sebagai penangkal gigitan serangga, kalau pergi berkebun atau berkemah. Biasakan tidur berkelambu dan memakai pakaian berlengan dan bertungai panjang (piyama). Langsung redakan gatal dengan minyak kayu putih dan tidak menggaruknya.

Kuku jemari tangan pengidap prurigo selalu diguting pendek dan bersih, sehingga andai menggaruk pun tidak menimbulkan infeksi pada kulit bekas garukannya. Begitu muncul calon bisul pada kulit yang bentol, langsung bubuhi krim antibiotik, dan rawat kulit dengan air mandi yang sudah dibubuhi dengan antiseptik (bubuk kalium permanganat atau sabun khusus. Sehabis mandi, kulit tungkai dan lengan bubuhi dengan bedak anti prurigo. Dengan cara demikian luka parut prurigo yang membekas di kulit tungkai tidak perlu muncul.

Kasihan anak perempuan yang memiliki bakat prurigo, kalau sudah dewasa kulit tungkainya terlanjur berbintang-bintang tak sedap dipandang mata. Betik yang bak perut padi menjadi tak indah dipandang lagi kalau kulit disana berbintik-bintik hitam. Tak mudah menghapuskan bintang-bintang bekas prurigo di kulit tungkai, dan umumnya akan terus terbawa sampai usia tua.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Dr. Handrawan Nadesul, 2010 : 71-72)

Photo by :

http://piel-l.org/blog/wp-content/uploads//2008/10/dsc00047.jpg

No comments:

Post a Comment