Tuesday, January 10, 2017

DEMAM TIFOID DAN PARATIFOID

Demam tifoid merupakan penyakit keracunan darah yang dicirikan oleh demam, melemahnya detak jantung, pembengkakan pankreas, simtom sakit perut dan bintik merah muda di kulit. Komplikasi nanah dan lubang di saluran cerna bisa terjadi jika pasien tidak segera ddiobati atau pengobatannya belum selesai.

Demam paratifoid hadir dalam potret klinis yang sama dengan demam tifoid, hanya saja lebih ringan, lebih singkat durasinya dan lebih rendah tingkat komplikasinya dan fasilitasnya.

Penyakit ini diinfeksi oleh bakteri Salmonella Typhi, basil tifoid, dan salmonella parathypi berserovar A, B dan C, basil paratifoid.

Masa inkubasi demam tifoid biasanya 8-14 hari, namun ini bergantung pada dosis aagen penginfeksi dan bisa beragam dari 3 hari sampai sebulan, masa inkubasi demam paratifoid biasanya 1-10 hari saja.

Pembawa penyakit demam tifoid ini adalah feses dan air kencing manusia. Sedangkan demam paratifoid adalah feses dan air kencing manusia dan hewan.

Salmonella ditularkan lewa air dan makanan yang terkontaminasi, dan jarang lewat kontak langsung. Khususnya es batu yang terbua dari air mentah, sayuran mentah, salad dan lalapan, ikan dan kerang mentah adalah sumber utama penyebaran, terlebih jika lingkungannya kurang higienis.

Langkah-langkah Pencegahan

Meminta vaksin khususnya jika hendak bepergian ke daerah yang banyak terjadi kasus demam tifoid. Para petugas laboratorium yang memeriksa urin dan feses yang mengandung salmonella typhi juga harus divaksin.

Vaksin demam tifus ada yang bentuknya oral dan ada yang disuntikan, namun yang disuntikan biasanya memunculkan efek samping ringan seperti pusing dan demam. Kombinasi vaksin ini dengan hepatitis A. Namun karena sifat vaksin yang tidak bisa efektif melindungi total, setiap orang harus berhati-hati dengan apa yang dimakan dan diminumnya.

Sedangkan vaksin untuk paratifoid tidak ada. Yang bisa dilakukan hanya menjaga kebersihan tangan sebelum mengolah bahan makanan dan menyantap makanan, khususnya sehabis dari toilet.

Makanan dan minuman harus dimasak sampai mendidih, minimal dipasteurisasi. Mengolah limbah dan saluran limbah sebaik mungkin. Memilh bahan makanan dan makanan matang sebaik mungkin, pastikan higienitasnya yang bisa dideteksi lewat cara mereka menempatkan bahan makanan, cara mengolah dan cara menyajikan makanan, beserta piranti makan dan tempatnya.

Cara Menyembuhkan

Merumah sakitkan pasien biasanya dilakukan untuk kasus yang akut. Pemberian antibiotik biasanya mencakup ciprofloxacin, ceftriaxone, chlorampenicol, amoxycillin dan cotimoxazole. Namun temuan di Asia Tenggara menunjukan, bakteri ini kebal dengan Chlorampenicol, amoxycillin atau cotrimoxazole. Kekebalan bakteri terhadap ciprofloxacin ditemukan di Vietnam, di Inggris khususnya mereka yang datang atau pergi ke India dan Pakistan. Kalau pengobatan tidak efektif segera rujuk ke ahlinya.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 213-215)

Photo by :

http://www.greenworld-support.com/wp-content/uploads/2015/12/penyakit-tipes22.jpg

 

No comments:

Post a Comment