Monday, January 9, 2017

ANTRAKS KULIT

Bentuk serangan antraks kulit yang paling banyak terjadi, sekitar 95% dari seluruh kasus yang ada. Luka biasanya terjadi di bagian kulit yang terpapar dan seringkali disertai rasa gatal yang ekstrim. Serangannya terjadi dalam beberapa tahapan, yaitu :

·         Tahap bintik-bintik kecil

·         Tahap gelembung yang berisi udra, lalu lama kelamaan berubah isinya oleh cairan dan darah

·         Tahap bopeng yang mulai muncul 2-6 minggu setelah tahap gelembung darah mengering.tahap ini dimulai dari menghitamnya wilayah kulit isekitar bopeng,lalu berubah menjadi merah dan akhirnya membengkak menjadi oedema, lama-kelamaan membesar dan berisi cairan tubuh.

Serangan antraks tidak menimbulkan rasa sakit selain rasa gatal ekstrim. Tapi setelah oedema terbentuk, maka wilayah kulit di sekitarnya jadi sakit. Jika oedema terus dibiarkan tidak diobati, maka sel-sel darah putih di sekitarnya akan mengumpul dan mati, membuat jaringan kulit dan saluran getah bening  diwilayah tersebut rusak. Akibatnya, darah akan menjadi keracunan dan mempengaruhi seluruh tubuh lebih daripada kulit semata.

Antraks kulit yang tidak ditangani memiliki tingkatan kematian sebesar 5-20%, tapi kematian tidak akan terjadi jika penanganan sudah dilakukan sejak dini.

Antraks kulit biasanya menyebar lewat sentuhan dengan kulit yang terluka, sehingga kemunculanya bisa melalui kemungkinan-kemungkinan berikut ini, :

·         Melalui kontak dengan jaringan tubuh hewan seperti sapi, kambing, kuda, babi, dsb yang sudah mati karena penyakit antraks, atau

·         Melalui kontak dengan bulu atau rambut dari hewan yang sudah terkontaminasi antraks, atau semua produk bulu dari hewan tersebut, atau

·         Melalui kontak dengan tanah tempat hewan yang mati terserang antraks dikuburkan, atau

·         Melalui kontak dengan pakan ternak yang dicampuri remukan tulang dan daging hewan ternak lain yang sudah terkontaminasi antraks, atau

·         Tergigit lalat atau nyamuk yang sudah menggigit hewan ternak yang sudah terkontaminasi antraks.

Langkah-Langkah Pencegahan

·         Mengimunisasi individu yang beresiko tinggi terserang antraks, biasanya para pekerja laboratorium yang dipercaya menangani bacillus anthracis, dengan vaksin antraks setahun sekali. Proteksi harus lebih diutamakan untuk melawan jenis antraks saluran pencernaan ketimbang antraks saluran pernafasan.

·         Mengimunisasi komunitas pekerja yang biasanya bersentuhan dengan pengolahan hewan ternak, produk hewan ternak dan pakan hewan ternak 2-3 tahun sekali.

·         Menidik para pekerja tersebut untuk mengetahui jenis serangan antraks dan cara penanggulangannya.

·         Memastikan pola ventilasi di dalam industri pengolahan produk hewan ternak dan pakan ternak aman dan terkendali agar tidak meracuni masyarakat sekitar.

·         Mengecek dengan cermat semua produk hewan yang masuk seperti bulu, daging dan tulang sebelum diolah lebih jauh.

·         Memastikan semua pekerja tersebut menggunakan pakaian dan masker pelinung, dan memastikan tempat dan peralatan kerja tetap higienis.

·         Meminta pemerintah dan LSM, khususnya yang bekerja di divisi peternakna, kesehatan hewan dan kesehatan manusia, untuk membantu meneiti secara berkala tempat pemeliharaan hewan ternak, komunitas di sekitar peternakan, tempat pemrosesan produk hewan ternak, dan komunitas di sekiar pabrik.

·         Memberlakukan dengan tegas aturan dan sanksi hukum mengenai kesehatan yang berkaitan dengan semua hal ini.

Cara Penyembuhan

Antraks Kulit

·         Siprofloksasin, penisilin atau doksisiklin biasanya obat yang dipilih, biasanya diberikan selama 7-10 hari. Sedangkan durasi terapi obat ini tidak begitu pasti, ada yang berlangsung singkat, sekitar 1 bulan, tapi ada juga yang sampai 3 bulan.

·         Jika kasusnya berkaitan ddenagan serangan teroris lewat senjata biologis yang menggunakan antraks aerosol dimana resiko terpapar sangat tinggi, siprofloksasin atau doksisiklin bisa juga digunakan, tapi minimal harus 60 hari.

·         Untuk pasien dengan tanda-tanda keterlibatan sistemik, seperti oedema berat atau lesi pada kepala dan leher, antibiotik harus dignakan bahkan jenisnya sama dengan obat untuk antraks saluran pernafasan.

Sumber :

Oleh Lia

Dikutip dari : (Prof. Heath Kelly, Dr. Noel Bennet, Dr. Sally Murray, Kerry Ann O'Grady, 2009  : 8-14)

 Photo by ;

 http://www.stetoskop.info/pics/8/718/thumbnails/150x150/antrax.jpg

No comments:

Post a Comment