Bridging SEP BPJS dengan SIMRS merupakan solusi untuk meningkatan mutu pelayanan administrasi dan mengurangi antrian pasien Rumah sakit. Aplikasi briding SEP BPJS online dengan SIMRS dikembangkan oleh PT. Sentosa Medika Sejahtera (PT SMS) bernama medikapro dengan mamanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung fasilitas Rumah sakit yang berbasis web service mampu memberikan informasi secara real time.
Bagaimana Bridging SEP BPJS dengan SIMRS bekerja? Surat Eligibilitas Pasien (SEP) merupakan pengembangan teknologi informasi dari BPJS kesehatan terhadap pasien peserta BPJS untuk mengurangi antrian, jika sebelum menggunakan SEP pasien peserta BPJS kesehatan yang sudah mendapatkan surat rujukan dari faskes tingkat 1, harus melewati empat kali antrian untuk berobat di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan seperti Rumah sakit, hal seperti ini sangat tidak efektif apalagi jika pasien memerlukan penanganan secara cepat.
Antrian yang dilakukan sebelum menggunakan SEP mandiri:
- Antrian pertama pendaftaran sendiri (self check-In) dilakukan secara manual oeh peserta, dan harus antri di loket BPJS kesehatan yang ada di Rmah Sakit.
- Antrian ke dua di loket pendaftaran RS untuk mendapatkan medical record.
- Antrian ke tiga di poliklinik RS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
- Antrian ke empat di apotik untuk mendapatkan obat.
Dengan diluncurkan nya SEP pasien dapat mendaftarkan sendiri di mesin SEP Rumah sakit, sehingga tidak perlu antri di kantor BPJS kesehatan yang ada di Rumah Sakit, SEP dapat memangkas waktu antrian, membantu peserta dan keluarganya agar lebih mudah mendapatkan pelayanan, dengan meningkatkan administrasi peserta BPJS kesehatan sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang cepat.
Terobosan berikutnya Bridging system yang merupakan penggabungan antaran system BPJS dengan system rumah sakit/SIMRS. Aplikasi yang mengakses masing-masing sistem namun tetap membatasi kedua sistem sehingga kerahasian masing-masing sistem tetap terjaga. Bridging memungkinkan dua sistem berada pada saat yang sama, mampu melakukan dua proses tanpa adanya intervensi satu sistem dengan sistem yang lainnya secara langsung sehingga tingkat keamanan dan kerahasiaan masing-masing sistem tetap terjaga.
Untuk menunjang kesuksesan dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan antara lain:
1. Systeem Approach
Pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain dalam organisasi, juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, bukan hanya sasaran dari sistem informasi saja.
2. Top down approach
Pendekatan ini dimulai dari tingkat atas organisasi (Strategic planning level) yaitu dimulai dengan mendevinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditenteukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur oprasi dan kontrol. Pendekatan dari atas kebawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Modular Approach
Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit, menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana, sebagai akibatnya tiap-tiap modul dapat dikembangkan, dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
4. Evolutionary Approach
Pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi dimasa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Dengan pendekatan-pendekatan diatas diharapkan intsansi kesehatan mampu memaksimalkan sistem Informasi sehingga meningkatkan perkembangan organisasi, serta meningkatkan mutu dan kualitas Rumah sakit. SIMRS Briding SEP BPJS sistem yang mampu menjawan dan memberikan solusi teknologi informasi rumah sakit.
Segera hubungi customer service PT. SMS medikapro untuk melakukan pemesanan, presentasi dan demo, terutama SIMRS Bogor.
No comments:
Post a Comment