Wednesday, September 6, 2017

SPGDT Sebagai Sistem Penanganan Cepat Gawat Darurat

Hampir semua rumah sakit di berbagai daerah kini sudah menggunakan SIMRS sebagai sistem terpadu untuk memberikan pelayanan cepat dan efisien terhadap pasien. Namun, tuntutan profesi selalu bertambah dengan semakin banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit dan sedang dalam keadaan darurat, sistem pun juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Jika pelayanan gawat darurat dan pelayanan umum berada dalam unit yang sama, bisa dipastikan ada keterlambatan penanganan serta menumpuknya keperluan pasien dalam satu unit.

Untuk menangani hal itu, perlu diterapkan sebuah sistem yang bisa berintegrasi langsung dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yaitu SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat). SPGDT merupakan sistem khusus untuk menangani penanggulanagan gawat darurat yang meliputi pelayanan pra Rumah Sakit hingga pelayanan antar rumah sakit. Software ini membantu pasien karena memberikan pelayanan cepat untuk keadaan gawat darurat, mulai dari penanganan medis khusus yang siap siaga hingga pelayanan ambulans gawat darurat. SPGDT dibagi menjadi dua bagian untuk pelayanannya sebagai berikut :

·         SPGDT-S(Sehari-hari)

SPGDT-S memberikan pelayanann gawat darurat dalam keseharian kgiatan di rumah sakit. Sistem ini diterapkan di seluruh rumah sakit yang memiliki unit gawat darurat yang berada pada tingkatan Pra Rumah Sakit – dalam Rumah Sakit – antar Rumah Sakit yang rangkaiannya dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.    Pra Rumah Sakit

Pada tingakatan iini sebuah rumah sakit sudah diketahui banyak masyarakat bahwa memiliki unit tersendiri untuk gawat darurat. Pada pertolongan pertama pasien gawat darurat, dibantu oleh anggota masyarakat dan selanjutnya ditangani oleh tim medis rumah sakit. Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien terlebih dahulu dilaporkan oleh masyarakat sekitar bahwa membutuhkan pertolongan tim medis hingga akhirnya bisa dibawa ke rumah sakit.

2.    Dalam Rumah Sakit

Ketika sudah sampai rumah sakit, pasien gawat darurat akan diletakkan di ruangan berdasarkan tiga tipe. Tipe pertama adalah unit gawat darurat dimana pasien akan mendapatkan pelayanan darurat pertama dan penanganan cepat. Tipe kedua adalah pertolongan di kamar bedah dimana pasien mendapatkan pertolongan pembedahan ketika paa unit gawat darurat sudah tidak bisa ditangani lagi. Biasanya pasien yang berada pada unit ini adalah pasien yang mengalami cidera fatal atau penyakit kronis berkelanjutan sehingga harus segera dilakukan pembedahan. Tipe terakhir adalah pertolongan ICU dimana pada tipe ini membutuhkan pertolongan intensif pada pasien karena keadaannya yang sudah sangat kritis.

3.    Antar Rumah Sakit

Ini merupakan pelayanan terakhir dimana pasien tidak bisa dditangani lagi di unit gawat darurat suatu rumah sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit lain. Hal ini bisa saja terjadi karena banyak faktor seperti keterbatasan alat kesehatan dan keterbatasan tenaga medis dalam penanganan gawat darurat.

·         SPGDT-B (Bencana)

SPGDT-B merupakan sistem yang berintegrasi dengan SIMRS dalam bentuk pelayanan gawat darurat dan khusus untuk menangani pasien yang menjadi korban kecelakaan atau bencana alam. Sistem ini lebih kompleks dibandingkan SPGDT-S karena dituntut untuk mampu menyalamatkan banyak nyawa manusia. Prinsip sistem ini adalah mencegah kematian dengan sistem cepat penanganan bahkan di tempat kejadian.

 

Membangun sebuah software perusahaan bukanlah hal yang sembarangan. Perlu beberapa keahlian khusus karena software yang dibangun berkaitan dengan kegiatan-kegiatan penting seperti di rumah sakit. Anda bisa mendapatkan software khusus SPGDT untuk rumah sakit hanya di MedikaPro. Informasi lebih lanjut kunjungi website www.medikapro.com atau hubungi di hotline 0817-900-2047

No comments:

Post a Comment