Wednesday, December 21, 2016

KESALAHAN DALAM KONSUMSI DAGING DAN TELUR

Fakta menunjukan bahwa orang yang sehari-hari sering mengonsumsi
daging umumya memiliki kemampuan ekonomi lebih. Daging yanng merupakan
salh satu sumber protein hewani dipercaya dapat menambah energi.
Padahal, justru protein hewani akan membuat tubuh kehilangan sebagian
besar energinya hanya untuk melakukan pencernaan terhadap protin
hewani. Hal ini bisa terjadi karena protein yang berlebihan tidak akan
dicerna sepenuhnya dengan baik sehingga dapat menyebabkan pembusukan
di dalam usus dan menghasilkan racun.

Otomatis, tubuh harus membutuhkan energi ekstra untuk mengeluarkan
racun tersebut. Penggunaan energi yang cukup besar ini juga dapat
menghasilkan radikal bebas yang banyak. Radikal bebas inilah yang
nantinya akan menjadi penyabab munculnya penyakit berat seperti
penyakit jantung.

Protein hewani juga memiliki manfaat dalam membangun tubuh, khususnya
bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Namun, berlebihan
mengonsumsi protein hewani akan mendatangkan masalah seperti attention
deficit/hiperactivity disorder (ADHD).

Gejala anak dengan ADHD ditandai dengan perilaku yang cenderung lekas
marah (iritabilitas) dann sering gelisah. Mengapa bisa demikian?
Penjelasan singkatnya adalah kelebihan konsumsi protein hewani dapat
mengakibatkan defisiensi kalsium yang bisa menimbulkan gangguan saraf,
menyebabkan kegelisahan, dan iritabilitas.

Dengan gambaran diatas, bukan berarti konsumsi protein hewani
dilarang. Namun, porsi dan kuantitanya saja yang harus diseimbangkan.
Sebetulnya jika mau mengamati lebih dalam lagi, jerapah dan gajah
mampu tumbuh tinggi dan besar tanpa harus memakan daging.

Terdapat sejumlah alasan yang menguatkan bahwa asupan makanan yang
tinggi protein hewani, juga dapt mengakibatkan masalah bagi kesehatan
seperti timbulnya penyakit kanker.

Dalam sel tubuh manusia terdapat deoxyribonucleic acid (DNA) yang
berisi gambaran dari setiap bagian di dalam tubuh an fungsi-fungsinya.
Nah, konsumsi daging berlebih dan produk lainya yang mengandung racun
ari pencernaan lemak ini dapat merusak DNA tersebut.

Kondisi yang paling parah lagi adalah jika sel-sel tersebut terinfeksi
oleh virus maupun bakteri yang menjadikanya sel abnormal (kanker).
Sel-sel kanker ini tentunya tidak akan diam saja atau menjadi sel yang
aktif. Sel tersebut akan terus berkembang dan menggerogoti bagian
dalam tubuh.
Sumber :
Oleh : Lia
Dikutip dari : (dr. Adji Suranto, Sp. A. 2011 : 24-25)

Photo by :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvJe6LCHfRjhJMgdjHTQYRHTfG6tsb_M7WKe2us7hmNbbR_s75IM_IhCFczPIbr-QvPlzvUT5IkJd1DDCk67cgiDS4Av50SxOOEifWhOwb885LYcAYvhnb-oRNUTsW5bKgE_B0oBCUreir/s1600/Jumlah-Kandungan-Protein-Pada-Daging-Dan-Telur.jpg

No comments:

Post a Comment