Friday, December 23, 2016

MENGAPA BERIKIR NEGATIF MEMBUAT SAKIT?

Secara umum pengertian berfikir positif adalah "jika aku selalu berfikir bahwa hal itu baik untukku, stress tidak akan menghampiri". "jika aku selalu menanggapi secara konstruktif, hasilnya akan baik". Bahkan di dunia medispun, ada istilah "berfikir positif". Jiwa dan raga tak pernah putus berdialog. Jadi, hal-hal yang ada dipikiran kita bukanlah abstrak belaka karena diakui bahwa pikiran pasti berwujud dan aktif secara ragawi.

 

Jika kita menanggapi sesuatu dengan penolakan. Di dalam ubuh akan muncul zat-zat yang antara lain dapat mempercepat proses penuaan serta pertumbuhan sel-sel kanker. Sebaliknya, bila berreaksi secara positif dan bersyukur, organ memproduksi zat-zat yang akan membuat tubuh kita tetap muda dan sehat. Adanya mekanisme ini di dalam tubuh dapat dibuktikan secara medis.

 

Orang yang membiasakan diri berfikir positif juga memiliki resistensi kuat terhadap penyakit. Sementara, mereka yang senantiasa berpandangan negatif akan cepat jatuh sakit. Bahkan dengan kondisi dan gaya hidup yang sama pun, ada yang memiliki kesehatan prima dan ada pula yang gampang sakit.

 

Di dalam tubuh terdapat zat yang pembentukanya tergantung pola pikir yaitu disebut dengan hormon. Hormon-hormon terpenting yang terkait dengan cara pandang adalah adrenalin, noradrenalin, beta-endhorfin, dan enkefalin.

 

Noradrenalin diproduksi di otak ketika kita cemas atau stress. Ketika merasa takut, adrenalin yang akan muncul. Hormon merupakan zat penyampai pesan pada tingkatan sel; artinya zat-zat ini menyampaikan perintah dari otak kepada tiap-tiap sel. Jika, misalnya pesan "marah" yang disampaikan, tubuh akan bereaksi melalui ketegangan dan aktivitas.

 

Jika seseorang terus-menerus naik darah dan didera stress hebat, dia dapat jatuh sakit karena keracunan noradrenalin, cepet tua, dan meninggal dini. Namun jika sebaliknya, maka akan mengalir hormon yang menguntungkan dan mengaktifkan sel-sel otak, serta membuat tubuh semakin sehat. Hormon semacam ini membuat awet muda, memerangi sel-sel kanker, dan memperbaiki suasana hati.

Berfikir positif akan mempengaruhi otak untuk aktif dan menghasilkan banyak dopamin, yaitu hormon yang membangkitkan keinginan untuk bekerja. Namun jika hormon ini diproduksi secara berlebihan, kita akan menghabiskan banyak energi sehingga dapat mengakibatkan penyakit seperti parkinson atau demensia, skizofrenia atau epilepsi yang mengancam bahkan kematian.

 

Namun ada solusi untuk keluar dari dilema ini, yaitu hormon kebahagiaan. Jika dopamin diproduksi dalam jumlah tertentu secara erus-menerus, efeknya akan lemas karena energi terkuras. Sebaliknya, jika hormon kebahgiaan didistribusikan pula, maka orang yang bersangkutan akan merasakan efek setara dengan kerja sepuluh hingga dua puluh kali dopamin saja. Artinya, hormon kebahagiaan memiliki efek bagaikan tuas yang meningkatkan energi.

 

Ada efek samping lainya yang disebakan dopamin yang berlebihan yaitu menghasilkan sejumlah besar oksigen aktif (radikal bebas). Sedangkan pada hormon kebahagiaan, tidak. Idealnya, dengan bantuan hormon kebahagiaan, otak menggandakan efek dopamin yang berjumlah sedikit saja.

Sumber :

Lia dikutip dari : (Dr. Shigeo Haruyama, 2013 : 29-33)


Photo by:

http://assets.intisari-online.com/media/article_image/cover/original/7150-ini-dia-ciri-orang-yang-berpikiran-negatif.jpg

No comments:

Post a Comment