Friday, December 23, 2016

MENGETAHUI DAN MENGHITUNG MASA SUBUR

A.   MENGETAHUI  MASA SUBUR

Mengetahui masa subur adalah suatu yang tak kalah pentingnya. Ak sedikit diantara masyarakat umum yang mengetahui manfaat masa subur ini dalam kaitanya dengan kehamilan dan tidak kehamilannya. Ada beberapa manfaat utama mengapa suami istri mengetahui masa subur yaitu :

1.    Peluang untuk hamil lebih besar dalam masa subur. Karena masa subur adalah masa yang paling baik untuk berhubungan suami istri bagi mereka yang ingin segera punya anak.

2.    Untuk KB alami. Bagi yang ingin meminimalisir kehamilan yang tidak diinginkan, bagi yang ingin menunda kehamilan dan untuk mengatur jarak kehamilan, maka dengan megeahui masa subur mereka akan mengurangi dan menghindari frekuensi huubungan suami istri.

3.    Untuk membantu mengidentifikasi masalah infertilitas. Dengan mengetahui masa subur bisa membantu apakah seseorang fertilitas atau infertilitas. Bila suami istri sudah melakukan hubunan suami istri selama 1 tahun dan belum dikaruniai hamil, maka perlu dikaji apakah fertilitas atau infertilitas.

B.   MENGHITUNG MASA SUBUR

1.    Berdasarkan sistem kalender

Siklus haid wanita ada yang teratur ada yang tidak teratur, maka dalam hal ini perhitunganya dikelompokan menjadi dua sesuai keadaan wanita tersebut yaitu siklus haid teratur dan siklus haid tidak teratur. Siklu haid teratur patokanya selama 28 hari dan yang tidak teratur masanya ada yang 30 hari ada yang 32 hari bahkan lebih sampai 35 hari.

PERTAMA, Untuk siklus haid teratur dengan masa 28 hari cara menghitungnya adalah : hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid. Contoh : Lia mendapat haid pada tanggal 10 oktober. Maka tanggal 10 oktober dihitung sebagai hari ke-1 siklus haid, maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 21 Oktober dan hari ke-16 jtuh pada 25 Oktober. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 21 Oktober hingga 25 Oktober. Begitu setiap bulanya.

KEDUA, untuk menghitung masa subur wanita dengan siklus haid tidak teratur. Ketentuanya adalah catat siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat hingga hari pertama haid berikutnya. Kemudian jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur. Dengan demikian bisa dijadikan rumus :

Ø  Hari pertama masa subur = jumlah hari terpendek – 18
Ø 
Hari terakhir masa subur = jumlah terpanjang – 11

Contoh : Dinda mendapat haid engan keadaan siklus haid terrpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya), perhitunganya : 26 - 18 = 8 dan 32 - 11 = 21. Jadi masa suburnya dimulai dari hari ke-8 sampai hari ke-21 dari hari pertama haid.

2.    Mengukur suhu tubuh

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengukur suhu tubuh basal. Suhu tubuh normal biasanya 35,5-36 derajat celcius. Pada waktu ovulasi suhu akan turun dulu dan naik sekitar 37-38 derajat celcius  dan tidak akan kembali pada suhu 35 derajat celcius. Pada waktu perubahan itulah terjadi masa subur.. kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari. Gunakan termometer yang dimasukan kedalam mulut atau dubur (bukan yang dijepit di ketiak).

3.    Melihat perubahan sekresi lendir serviks.

Masa subur juga bisa diketahui dengan pemeriksaan getah lendir (mucus) mulut rahim (serviks). Hormon esterogen akan mencapai puncaknya saat ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan jari telunjuk atau ibu jari, lalu rekatkan lendir tersebut akan membentuk benang dengan jarak 2-3 cm, jika lendir tersebut terputus tandanya tidak subur, dan apabila lendir tersebut tidak terputus maka dalam masa subur, tingkat keberhasilan cara ini sekitar 60-70%.

Sumber :

Oleh : Lia

Dikutip dari : (dr. Avie Andriyani, 2012 : 13-15)


Photo by :

http://menghitungmasasubur.com/wp-content/uploads/2016/03/Menghitung-Masa-Subur-dengan-Siklus-Haid.png

No comments:

Post a Comment